Tahukah Anda, banyak tokoh dunia dalam bidang ilmu pengetahuan, politik dan kesenian yang justru dianggap bodoh waktu masa kecilnya? Artikel ini akan memberikan beberapa info tentang Biografi Singkat ‘Sang Jenius’ Albert Einstein dan Kisah masa kecilnya yang dianggap sebagai anak yang yang ‘bodoh’. Artikel ini bertujuan memberi inspirasi pada para orang tua, bahwasnya memiliki anak yang ‘bodoh’ pada lingkungan sekitarnya bukanlah akhir dari segala-galanya. Bukan berarti masa depan anak itu tiada harapan. Kuncinya adalah bagaimana orang tua mengenali potensi anak tersebut, mendukung, dan mengembangkannya.
Albert Einstein.
Seorang imuwan terbesar di abad ke-20 ini merupakan penemu Teori Relativitas sehingga meraih Nobel Bidang Fisika Tahun 1921. Saat kecil, prestasi sekolahnya sangat jelek. Gurunya pun meminta orang tuanya mengeluarkan Einstein dari sekolah karena ‘‘Terlalu bodoh untuk belajar’’. Namun, ibunya membelikan Einstein sebuah biola, alat musik yang sangat disukai Einstein. Baginya, musik merupakan kunci kecerdasan. Teman-teman terdekatnya mengakui, Eisntein banyak menyelesaikan masalah fisika dan persamaan matematikanya saat melakukan inprovisasi dengan biolanya.
Masa Muda dan Pendidikan Albert Einstein.
Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt.
Walaupun mereka keturunan Yahudi, Ibu Einstein memasukan anaknya ke sekolah dasar katholik pada umur 5 tahun selama tiga tahun. Kemudian pada umur delapan tahun di pindah ke Luitpold Gymnasium untuk mendapatkan pendidikan menengah pertama dan menengah ke atas.
Pada tahun 1894, perusahan ayahnya gagal dan memutuskan untuk pindah ke Itali, namun Einstein tetap tinggal di Munic untuk menyelesaikan pendidikanya di Luitpold Gymnasium. Pada umur enam belas tahun, Einstein mengikuti ujian masuk Swiss Federal Polytechnic in Zürich, tapi gagal. Namun, hasil tes tersebut menunjukan nilai yang sangat baik dalam bidang fisika dan matematika. Melihat hal tersebut, Kepala Sekolah Swiss Federal Polytechnic menyarankan agar Einstein untuk mengambil Aargau Cantonal School di Aargau, Swiss. Pada September 1896 dan Einstein lulus dengan nilai sempurna pada mata pelajaran matematika dan fisika.
Baca juga: Mengenal Tokoh Tiga Serangkai dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Baca juga: Mengenal Tokoh Tiga Serangkai dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Pernikahan dan Anak Albert Einstein
Pada tahu 1898, Einstein jatuh cinta kepada Mileva Maric, sorang Serbia yang merupakan teman kelasnya. Sebelum menikah secara resmi dengan Maric, mereka dikabarkan telah memiliki seorang putri bernama Lieserl. Namun berita tentang Lieserl tidak begitu jelas, kabar mengatakan anak pertama Einstein tersebut meninggal karena sakit. Albert Einstein menikahi Maric secara resmi pada bulan Januari 1903 dikaruniahi dua orang anak yaitu Hans Albert Einstein dan Eduard. Mereka cerai pada tanggal 14 Februari 1919. Einstein menikah dengan Elsa Lowenthal pada tanggal 2 Juni 1919 yang merupakan sepupunya sendiri. Mereka kemudian pindah ke Amerika pada tahun 1933. Sayangnya Elsa didiagnosa mengidap penyakit jantung dan masalah ginjal dan meninggal di bulan Desember 1936.
Imigrasi ke Amerika
Di bulan Februari 1933 ketika Einstein berkunjung ke Amerika, dia memutuskan untuk tidak kembali ke Jerman selama menguatnya Nazi dibawah Adolf Hitler. Saat Einstein bersama istrinya ingin kembali ke Belgia pada bulan Maret, kapalnya diserbu oleh tentara Nazi dan dipaksa kembali ke Jerman. Beberapa bulan kemudian, Einstein menyadari bawah dirinya merupakan target pembunuhan atas dasar hukum yang berlaku di Jerman saat itu untuk kaum yahudi. Mengetahui hidupnya terancam, Einstein memutuskan pergi ke Belgia dan tinggal disana untuk tiga bulan sebelum tinggal di Inggris. Di bulan Oktober 1933, Einstein kembali ke Amerika dan bekerja di Universitas Princeton. Einstein mendapatkan kewarganegaraan Amerika pada tahun 1940.
Kematian Albert Einstein
Pada tanggal 17 April 1955, Albert Einstein mengalami pendarahan internal yang disebabkan oleh pecahnya abdominal aortic aneurysm. Einstein menolak untuk melakukan operasi, dia berkata "Saya ingin pergi ketika saya ingin. Hambar rasanya memperpanjang hidup dengan bantuan. Saya telah berbagi, sekarang waktuna untuk pergi. Saya akan melakukannya dengan Elegan." Dia meninggal di Rumah Sakit Princeton di pagi harinya pada umur 76. Selama autopsi, ahli patologi dari Rumah Sakit Princeton, Thomas Stoltz Harvey, menghapus otak Einstein untuk pengawetan tanpa izin dari keluarganya, dengan harapan bahwa ilmu saraf masa depan akan mampu menemukan apa yang membuat Einstein begitu cerdas.
Mungkin itulah yang dapat Indo' Carita paparkan tentang Biografi Singkat ‘Sang Jenius’ Albert Einstein semoga dapat menambah wawasan kita semua. Jika terdapat kesalahan baik berupa penulisan maupun isi, kami mohon kiritik dan saran yang membangun untuk perbaikan kedepannya Terima kasih..